rakyat62.id – Diskon PPnBM menjadi salah satu insentif yang dilakukan pemerintah demi mendorong penjualan mobil baru.
Berkat adanya kebijakan ini, maka harga dari mobil-mobil di Indonesia turun hingga puluhan juta karena tak ada pajak PPnBM yang diberikan pada mobil tersebut.
Insentif ini aktif mendongkrak penjualan mobil baru tanah air yang sempat drop setelah dihantam Covid-19.
Kini, ketika pandemi mereda dan diskon PPnBM telah usai, apakah penjualan mobil baru akan ikut turun.
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mengeluarkan pernyataan soal penjualan mobil baru tanah air.
Sekretaris Umum Gaikindo, Kukuh Kumara berpendapat penjualan mobil baru ternyata tak terpengaruh meskipun diskon PPnBM sudah dihentikan.
“Nampaknya tidak (terpengaruh oleh turunnya penjualan),” kata dia dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara pada Selasa, 11 Oktober 2022.
Kukuh menyatakan meskipun PPnBM sudah berakhir, angka penjualan mobil baru di Indonesia terhitung cukup tinggi.
Pada September 2022 lalu misalnya, penjualan kendaraan roda empat berhasil mencapai 100 ribu unit.
Menurut Kukuh, hal ini menunjukkan permintaan pasar terhadap mobil di Indonesia masih bagus meskipun insentif PPnBM perlahan dihapus.
“Ya memang daya belinya, harga-harganya cukup terjangkau, sehingga permintaan juga masih bagus,” kata Kukuh menjelaskan kembali.
Di sisi lain, pengamat otomotif dari Institut Teknologi Bandung, Yannes Pasaribu menyatakan berakhirnya PPnBM seharusnya berdampak pada penjualan mobil.
Pasalnya, dengan dihapuskannya diskon PPnBM yang memotong harga mobil hingga puluhan juta, masyarakat akan menunda pembelian mobil baru hingga dana mereka cukup.***