Rupiah berada pada rentang Rp14.945 per USD sampai Rp14.972 per USD dengan year to date (ytd) return 4,93 persen. Sedangkan menukil data Yahoo Finance, rupiah berada di level Rp14.995 per USD.
Sementara itu, kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta menguat 47 poin atau 0,31 persen ke posisi Rp14.950 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.997 per USD.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Analis pasar uang Ibrahim Assuaibi memprediksi rupiah pada perdagangan hari ini akan bergerak secara fluktuatif. Meski memang mata uang Garuda tersebut diprediksi ditutup masih melemah.
“Untuk perdagangan Senin ini, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp14.980 per USD sampai Rp15.030 per USD,” jelas Ibrahim dikutip Senin, 18 Juli 2022.
Dijelaskan lebih lanjut, penguatan rupiah karena Indonesia mengambil keuntungan dari krisis energi dunia. Sebagai salah satu negara penghasil komoditas terbesar di dunia, Indonesia justru mendapat berkah karena ada 10 negara Eropa yang minta kiriman batu bara. Terbesar adalah Jerman yang meminta kuota pengiriman batu bara sebanyak satu juta ton dalam setahun.
“Dengan meningkatnya ekspor komoditas unggulan Indonesia salah satunya batu bara, timah, CPO, dan nikel membuat neraca dagang Indonesia (NPI) kembali mencetak surplus pada periode Juni 2022. Bila melihat sejarahnya, maka surplus sudah mencapai 26 kali beruntun,” tuturnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor Indonesia pada Juni 2022 mencapai USD26,09 miliar, naik 40,68 persen (yoy) dan 21,30 persen (mom). Sementara impor mencapai USD21 miliar. Sehingga surplus kembali terjadi sebesar USD5,09 miliar.
Pada Mei 2022 lalu, nilai ekspor Indonesia mencapai USD21,51 miliar atau naik 27 persen (yoy) tetapi anjlok 21,29 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Impor mencapai USD18,61 miliar, naik 30,74 persen (yoy) tetapi melemah 5,81 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
(HUS)
Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.